Barangsiapa yg diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka
dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka
(HR.Bukhari)
Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak
wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak laki. Padahal wanita adalah
tiang peradaban dunia. Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan. Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan ibu baik di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat
Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan
sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda !! Perawan terkait dengan faktor fisik, dimana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dgn faktor akhlak dan sikap sunglasses emotikon.
Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia
membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak
bersetubuh. Sementara banyak juga wanita yg tidak perawan atas
sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki
lain menyentuhnya.
Quran memberikan gelar wanita terbaik
kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata,
sikap dan tingkah laku Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka, saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah. Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri rasulullah yg tidak lagi perawan tapi digelari 'Ath Thohirah' atau wanita suci. Dari rahim wanita suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa
adalah bukti keberkahan dari wanita yg menjaga kesuciannya. Maka, tugas utama ortu yang memiliki anak wanita adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan.
Ajarkan anak wanita utk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing
atau yg bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri. Saat anak wanita belum baligh atau masih anak2, ajarkan ia utk membedakan 3 jenis sentuhan : pantas, meragukan dan haram. Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang
lain kepada anak wanita yg belum baligh di bagian sekitar kepala dan
pundak. Sentuhan yg meragukan. Yakni antara kasing sayang
versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke
bahu trus ke pinggang. Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak utk menolak dgn kalimat "Aku gak suka ah". Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah
dada. Ajarkan anak kemampuan utk menolak dan menghindar.
Dengan mengajari anak wanita kita tentang sentuhan, mengajarkan juga
kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan
disentuh.
Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita
tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dgn
beda. Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yg jadi 'pahlawan' nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya. Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai
lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya,
khususnya ayahnya. Sebagian besar remaja wanita yg memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi.
Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur
lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak
cabe-cabean. Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak
wanita sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mrk agar anak
wanita tak cari idola lain
Ayah harus sering berkomunikasi
dengann anak wanita nya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali
suara ayahnya pertama kali yg didengar. Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak discan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak. Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup. Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai
mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya. Nasehat ayah jadi
panduan. Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yg seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya. Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang ganjing pernikahan. Ia
tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yg jadi labuhan. Peran ayah dalam menjaga kesucian anak wanita amatlah vital.
Rusaknya moral anak wanita saat ini salah satunya karena
ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh. Karena itu, ajaklah
para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah.
Tapi peduli akan anaknya khususnya yg wanita. Semoga anak
wanita di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yg
diberkahi.
0 comments:
Posting Komentar