Pengaruh
Media Televisi terhadap Pendidikan Anak
Oleh
: Muhromin,S.Pd-Guru
SDIT Nurul Islam
Televisi
merupakan media massa elektronik yang sangat digemari hampir disegala jenjang
usia, baik oleh anak-anak remaja maupun orang dewasa sekalipun. Menonton acara
televisi sebenarnya sangat baik bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa, dengan
catatan apabila menonton televisi tersebut tidak berlebihan, acara yang
ditonton sesuai dengan usia, dan bagi anak-anak adanya kontrol/pengawasan dari
orang tua. Namun kenyataan yang terjadi, banyak dari anak-anak menonton acara
yang seharusnya belum pantas untuk ia saksikan serta kebiasaan menonton
televisi telah menjadi kebiasaan yang berlebihan tanpa diikuti dengan sikap
yang kreatif, bahkan bisa menyebabkan anak bersikap pasif.
Pengaruh positive Media
Elektronik Televisi
a.
Menambah Wawasan
Bila
kita melihat secara umum pengaruh televisi terhadap siswa memang tampak sangat
berguna dan bermakna karena media televisi ini merupakan sarana penyampaian
informasi yang paling efektif dan efisien. Efektif dari segi penyampaian
informasi dan efisien dari segi harga untuk memperoleh informasi tersebut.
b.
Keakraban dan Pengarahan
Keluarga
Selain
dari wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh siswa dari media
televisi, keakraban antar keluarga akan tercipta sehingga membuat siswa merasa
nyaman berada diantara keluarganya. Karena dalam waktu tertentu Televisi bisa
menambah kebersamaan seperti, nonton bola bersama atau sekedar nonton siaran
berita bersama.
Pengaruh negative Media
Elektronik Televisi
a.
Membuat Malas
Malas
adalah hal yang paling sering terjadi jika seorang siswa sudah terpengaruh oleh
asyiknya menonton televisi sehingga melupakan belajarnya. Mereka terlalu hanyut
dalam acara yang sedang mereka tonton. Mereka akan enggan bahkan melupakan
kewajiban yang harusnya mereka lakukan demi melihat acara/film yang mereka
sukai.
Parahnya
lagi adalah film film yang disukai dan popular bagi anak anak, jam tayangnya
adalah jam jam sholat seperti menjelang dan ketika maghrib. Hal ini jelas
membuat anak anak menjadi malas untuk sholat dan mengaji. Lebih lebih untuk
pergi ke masjid. Kalau tidak ada sikap tegas dari orangtua maka anak akan
menjadi lebih malas dan mengutamakan nonton film daripada sholat.
b.
Mencontoh hal-hal yang
tidak baik/ negatif seperti cara bergaul, berbicara, berpenampilan, serta kepribadiannya.
Selain
malas pengaruh buruk televisi terhadap tingkah laku anak yakni mencontoh hal
yang tidak seharusnya di contoh, misalkan anak usia dibawah lima tahun menonton
tayangan televisi untuk orang dewasa, tentu hal ini sangat ”berbahaya” karena
anak bisa dewasa sebelum waktunya.
Saat
ini yang real terjadi adalah terjadinya krisis teladan. Aktor film dan para
artis menjadi panutan dan teladan bagi mereka. Padahal tayangan tayangan dan
sikap para artis saat ini, kita bisa lihat sangat jauh dari sikap yang pas dan
patut diteladani. Mereka cipika cipiki dengan bebasnya, guyonan tanpa batas
bahkan saru dan cara berpakaian mereka yang menjijikkan. Norma norma
kesopanan sangat jauh dari yang kita harapkan.
Film
film animasi yang harusnya untuk anak anak pun banyak mempertontonkan hal hal
berbau kekerasan dan kebodohan. Lihat saja Boboiboy dan Naruto yang dominan
dalam perkelahian dan permusuhan. SpongeBob, Sound the Sheep dan Bernard lebih
menonjolkan tokoh utamanya yang bodoh, lelet, jahil dan bertingkah tidak masuk akal.
c.
Menurunnya minat baca
anak-anak terhadap buku
Bagi
anak-anak, kebiasaan menonton televisi bisa mengakibatkan menurunnya minat baca
anak-anak terhadap buku. Buku dianggap membosankan dan tidak ada hal yang
menarik. Padahal Menurut Dr
Robert P. Friedland. aktivitas intelektual ( seperti membaca buku) mampu
memperkuat organ otak dari serangan berbagai penyakit yang menyerang otak anda
seperti Alzheimer atau kepikunan. Alzheimer merupakan penyakit mudah lupa pada
seseorang terkait umur yang juga terus bertambah. Berdasarkan studi yang
dilakukan oleh Robert S. Wilson Ph.D., "Menjadikan membaca buku sebagai
hobi dari usia anak-anak hingga usia tua, bermanfaat besar untuk kesehatan otak
di usia tua nantinya".
Seorang
guru bahasa Indonesia disebuah sekolah dasar mengatakan siswa yang sering
membaca nilai Bahasa Indonesianya akan lebih tinggi dan dia lebih kritis
dan bahasa yang ia gunakan akan lebih sopan dan kaya akan kosakata.
Televisi
membuat anak malas membaca akan mengakibatkan mereka mudah lupa. Lupa sholat,
lupa mengaji, lupa belajar dan lupa akan tanggungjawabnya.
Peranan Orang Tua Dalam
Mengatasi Dampak Negatif Acara Televisi
Dari begitu banyak dampak
yang diakibatkan oleh tontonan televisi, ada beberapa hal yang bisa kita
lakukan oleh setiap orang tua, yaitu:
1)
Pilih acara yang sesuai dengan usia
anak.
Jangan
biarkan anak-anak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya seperti
D’Academy, KDI dan Dahsyat dan acara acara reality show yang banyak mengumbar
guyonan yang tidak pas.
2)
Dampingi anak menonton TV
Tujuannya
adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol dan orangtua
bisa memperhatikan apakah acara tersebut masih layak atau tidak untuk di
tonton. Selain itu kedekatan anak juga akan lebih kita rasakan sehingga mereka
lebih hormat dan segan terhadap orangtua.
3)
Letakan TV di ruang tengah, hindari
menyediakan TV dikamar anak.
Dengan
menyimpan TV diruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam mengontrol
tontonan anak-anaknya.
4)
Tanyakan acara favorit mereka dan bantu
memahami pantas tidaknya acara tersebut untuk mereka diskusikan setelah
menonton, ajak mereka menilai karakter dalam acara tersebut secara bijaksana
dan positif
5)
Ajak anak keluar rumah untuk menikmati
alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain.
6)
Perbanyak membaca buku, letakkan buku
ditempat yang mudah dijangkau anak, ajak anak ke toko dan perpustakaan
7)
Perbanyak mendengarkan radio, memutar
kaset atau mendengarkan musik sebagai mengganti menonton TV
Anak adalah aset kita yang paling besar,sekarang tinggal
bagaimana kita sebagai orang tua untuk menyikapinya. Semoga anak anak kita
menjadi anak yang cerdas, sholeh dan unggul. Amien.
Sumber:
1.
Dheanada Chairunnisa Pradita
478.blogspot.com/2012/11/dampak media elektronik terhadap pendidikan anak
2.
Hendro- susanto- fisip
12.web.Unair.ac.id/artikel
3.
Health.kompas.com/.../10Alasan anak
perlu lepas dari gadget
joss
BalasHapusMantab
BalasHapus