Kutatap tumpukan uang yang berjejer diatas meja kayu reyotku. beberapa kali pikiranku melayang kepada jilbab biru yang dipasang disebuah etalase Toko Pakaian yang sempat kulewati sepulang sekolah beberapa minggu yang lalu. Rasa inginku yang besar untuk memiliki jilbab itu, akhirnya menuntunku untuk memecah celanganku yang terbuat dari bambu. Aku hanya bisa menatap sedih setelah kupecahkan celanganku tersebut, ternyata isinya tidak seberapa hanya recehan dan beberapa lembar seribuan yang tampak kumal.
Hufff.....Aku hanya bis,a menghela napas panjang. Kudorong mundur kursiku lalu bangkit dan keluar kamar dengan langkah lemas. Cukup Sudah ! Uangku tidak cukup untuk memenuhi harapanku membeli jilbab tersebut, akhirnya terpaksa aku melupakan keinginanku tersebut.
Kreeekk...Pintu kamarku yang sudah dimakan rayap terbuka, mencuri pandangan Bapak yang sedang meletakkan piring piring berisi lauk pauk diatas meja makan.